Televisi adalah sebuah media
telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak
beserta suara. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele
("jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari
bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak
jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.
Perkembangan Televisi pun sangat
pesat. Teknologi yang digunakan pada televisi saat ini berbeda jauh dengan
televisi saat pertama kali ditemukan, meskipun memiliki metode dasar yang sama.
Berikut ini adalah perkembangan televisi dari masa ke masa.
1876
|
George
Carey menciptakan selenium camerayang digambarkan dapat membuat
seseorangmelihat gelombang listrik.
|
1884
|
Paul
Nipkov berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan
kepingan logam yang
disebut teleskop elektrikdengan resolusi 18 garis.
|
1888
|
Freidrich Reinitzeer menemukan cairan
kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD.
|
1897
|
Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT
dengan layar berpendar bila ditembakan elektron. Inilah yang menjadi dasar
televisi layar tabung.
|
1900
|
Istilah Televisi pertama
kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International
Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
|
1907
|
Campbell
Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan
sinar katoda untuk mengirim gambar.
|
1927
|
Philo
T Farnsworth mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun.
Gagasannya tentang image dissector tubemenjadi dasar kerja televisi.
|
1929
|
Vladimir
Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang
dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki
CRT.
|
1940
|
Peter Goldmark menciptakan
televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
|
1958
|
Sebuah
karya tulis ilmiah pertama tentangLCD sebagai tampilan dikemukakan
Dr. Glenn Brown.
|
1964
|
Prototipe
sel tunggal display Televisi Plasmapertamakali diciptakan Donald
Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
|
1967
|
James
Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih
praktis.
|
1968
|
Layar
LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang
dipimpin George Heilmeier.
|
1975
|
Larry
Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma
berwarna.
|
1979
|
mengembangkan
jenis televisi OLED. Sementara itu,Walter Spear dan Peter Le
Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film
transfer yang ringan.
|
1981
|
Stasiun
televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan
resolusi mencapai 1.125 garis.
|
1987
|
Kodak
mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
|
1995
|
Larry
Weber
berhasil
menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang.
|
2000
|
Masing
masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun
CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
|
2008 Hingga sekarang
|
Indonesia
juga akan menerapkan sistem penyiaran Televisi digital (Digital
Television/DTV) adalah jenis TV yang menggunakan Modulasi digital dan sistem
kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat
televisi.
|
PERKEMBANGAN RADIO
Radio adalah teknologi
yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan
merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara).
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
1877
|
Edison
memperkenalkan phonograph.
|
1895
|
Marconi
menemukan radio transmitter dan menjadikannya sebuah bisnis.
|
1906
|
De
Forest menemukan vacuum tube.
|
1920
|
Frank
Conrad memulai KDKA di Pittsburg.
|
1926
|
RCA
memulai jaringan radio NBC.
|
1934
|
Didirikankannya
Komisi Komunikasi Federal.
|
1949
|
Dimulainya
era radio DJ.
|
1970
|
Stasiun
FM meningkat, mulai terdengar gaungnya dan sudah memiliki audience yang
segmented.
|
1996
|
Perilaku
komunikasi menyebabkan banyak radio yang melakukan merger dan kerjasama.
|
2000
|
Situs
internet Napster diperintahkan untuk mengakhiri saling berbagi file di
internet secara bebas .
|
2002
|
Stasiun
Radio Web setuju untuk berbagi sebagian keuntungannya untuk para musisi dan label
untuk menggunakan hak cipta musik.
|
PERKEMBANGAN SURAT KABAR
Era Penjajahan Belanda (1700-1900)
Pada era 1700-1900,
telah beredar surat kabar yang diterbitkan oleh penjajah Belanda: Kort Beiricht
Eropa, Bataviase Nouvelles, Vendu Nieuws, dan Bataviasche Koloniale Courant.
Ditulis berbahasa Belanda dengan mutu, bentuk, dan tampilan yang sangat
sederhana. Fungsinya: mendokumentasikan peristiwa-peristiwa penting yang
terjadi pada masa itu. Belanda memang negara yang sangat memerhatikan
dokumentasi.
Era Prakemerdekaan
(1900-1945)
Memasuki era 1900-an,
kualitas dan fungsi surat kabar meningkat. Bukan lagi sebatas sarana dokumentasi,
tapi berkembang menjadi sarana menyampaikan saran, kritik, dan aspirasi,
terutama bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia. Medan Prijaji adalah surat
kabar pertama yang terbit dan dikelola oleh orang Indonesia. Surat kabar
berbahasa Indonesia dengan bahasan politik ini terbit pada Januari 1907.
Pelopornya adalah Raden Mas Tirtoehadisoerjo.
Era Pascakemerdekaan
(1945-1950)
Pada saat Jepang kalah
dalam Perang Dunia II dan terusir dari Indonesia pada 1945, Belanda, yang
diboncengi oleh Inggris, kembali mencoba mengendalikan percetakan dan
penerbitan surat kabar. Namun, berkat perjuangan Soekarno dan tokoh-tokoh
pejuang lainnya, hal tersebut gagal. Bahkan, surat kabar Belanda ditutup dan
perusahaan percetakan miliknya dinasionalisasi menjadi milik Indonesia. Pada
1946, surat kabar menemukan jati dirinya. Terbentuknya organisasi Serikat
Penerbit Surat Kabar (SPS) pada Juni 1946, menyusul terbentuknya organisasi
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada Febuari 1946, menjadi faktor penyebab.
Hadirnya kedua organisasi ini setidaknya memberikan tujuan, visi, dan misi yang
jelas bagi keberlanjutan surat kabar.
Era Orde Lama
(1950-1965)
Tahun 1954, beredar 105
surat kabar harian dengan jumlah 697.000 eksemplar di seluruh Indonesia.
Pada 1959, jumlah surat kabar menurun menjadi hanya 94, tetapi oplahnya meningkat menjadi 1.036.500 eksemplar. Surat kabar besar pada masa itu adalah Harian Rakjat (Partai Komunis Indonesia), Pedoman (Partai Sjarikat Islam), Suluh Indonesia (Partai Nasional Indonesia), dan Abadi (Masjumi).
Pada 1959, jumlah surat kabar menurun menjadi hanya 94, tetapi oplahnya meningkat menjadi 1.036.500 eksemplar. Surat kabar besar pada masa itu adalah Harian Rakjat (Partai Komunis Indonesia), Pedoman (Partai Sjarikat Islam), Suluh Indonesia (Partai Nasional Indonesia), dan Abadi (Masjumi).
Era Orde Baru
(1966-1998)
Orde
baru ditandai dengan jatuhnya presiden Soekarno, dibubarkannya Partai Komunis
Indonesia (PKI), dan naiknya Soeharto menjadi Presiden Indonesia kedua. Surat
kabar pro-PKI ditutup.
PERKEMBANGAN FILM
Film
adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu
pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu.
(Effendy, 1986: 134). Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja
tergantung dari misi film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat
mencakup berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan dan informasi.
Pesan dalam film adalah menggunakan mekanisme lambang – lambang yang ada pada
pikiran manusia berupa isi pesan, suara, perkataan, percakapan dan sebagainya.
Memasuki abad 20, perkembangan film
mulai berkembang dengan pesat. Dimulai dengan pengembangan audio suara. Film
film pun mulai dibuat dengan durasi yang lebih panjang. Konsep dan tema cerita
juga mulai meluas dari berbagai genre, mulai dari film komedi, romantis,
petualangan hingga perang. Berbagai perusahaan dan studio film pun mulai banyak
dibuat untuk keperluan bisnis dan hiburan di zaman tersebut.
Di era 1900-an dan 1910-an, film
film produksi asal Eropa, terutama dari negara Prancis, Italia atau Jerman
mencuri perhatian dan mampu populer di seluruh dunia. Baru di era 1920-an
industri film Amerika Serikat produksi Hollywood mulai dibuat dan langsung
populer. Industri Film Hollywood ini kemudian menjadi industri film paling
populer yang menghadirkan film film berkualitas hingga sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
http://fardandkk.blogspot.co.id/2013/01/sejarah-film-dunia_3077.html
http://d-fox97.blogspot.co.id/2012/01/sejarah-perkembangan-radio.html
https://brainly.co.id/tugas/8177735
Tidak ada komentar:
Posting Komentar